Polling Website

Bagaimana Keakuratan Informasi yang tersedia ?

Artikel Terakhir

Calendar

« Sep 2023 »
M S S R K J S
27 28 29 30 31 1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
1 2 3 4 5 6 7

Statistik Website

mod_mod_visitcounterVisitors Online3
mod_mod_visitcounterHits464926
mod_mod_visitcounterToday142
mod_mod_visitcounterYesterday207
mod_mod_visitcounterThis week783
mod_mod_visitcounterThis month6215
mod_mod_visitcounterAll days276257

Dirjen Adwil Kemendagri Minta Aceh Umukan dan Populerkan Produk Lokalnya


Dirjen Adwil Kemendagri Minta Aceh Umukan dan Populerkan Produk Lokalnya
 

Dialeksis.COM I Banda Aceh – Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) adalah salah satu uapaya Pemerintah untuk mendorong masyarakat agar lebih menggunakan produk dalam negeri dibandingkan produk impor. P3DN perlu senantiasa  didorong dalam rangka pemulihan ekonomi nasional. Optimalisasi program P3DN diharapkan dapat menjamin kemandirian dan stabilitas perekonomian nasional.

Penggunaan produk dalam negeri telah diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2022 tentang percepatan peningkatan penggunaan produk dalam negeri dan produk usaha mikro, usaha kecil dan koperasi dalam rangka menyukseskan gerakan nasional bangga buatan Indonesia pada pelaksanaan barang dan jasa.

Saat ini, dari informasi yang dihimpun oleh Litbang Dialeksis.com, Provinsi Aceh sudah melaksanakan hal itu dengan  melakukan berbagai langkah. Salah satunya adalah mendorong percepatan produk dalam negeri dan/atau produk usaha mikro, usaha kecil dan koperasi pada masing-masing daerah untuk tayang dalam katalog lokal dan toko daring. Memerintahkan Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) untuk belanja produk dalam negeri melalui Katalog Lokal dan Toko Daring. Selain itu, Pemerintah Aceh juga telah membuat 20 Etalase e-Katalog Lokal Provinsi Aceh, Pembuatan Vidio Animasi tentang Tata Cara Pendaftaran e-Katalog Lokal Provinsi Aceh.

Sedikitnya baru 9 Produk tersebut adalah outer kimono mix motif Aceh, basreng crispi pedas, pisang raket, jilbab motif dan warna alam ramah lingkungan, paying pengantin, susu almond fresh, yundung saji, bumbu mie Aceh meurasa dan terakhir kacang bawang beureuteh. “dari upaya tersebut,kita harapkan masyarakat bisa bangga untuk menggunakan produk lokal Aceh bukan justru bangga dengan produk dari luar,”harapnya. (Nor)

 

Sumber : https://dialeksis.com/aceh

Berita Terkait : Informasi Publik

Copyright © 2019 - Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kota Lhokseumawe