Ratusan Ribu Malware Pencuri Password Incar UMKM Asia Tenggara

Jakarta - Pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Asia Tenggara yang tinggi diikuti dengan bertumbuhnya serangan siber untuk kalangan tersebut.
UMKM merupakan tulang punggung pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara, namun menurut laporan Kaspersky, sektor ini pun menjadi incaran empuk para dedemit maya selama paruh pertama tahun 2022.
Hanya dalam kurun waktu enam bulan, penjahat dunia maya telah meluncurkan 11,298,154 serangan web terhadap UMKM di Asia Tenggara. Telemetri Kaspersky di UMKM mencakup perusahaan dengan 50-250 karyawan dan didasarkan pada hasil deteksi produk Kaspersky yang diterima dari pengguna UMKM yang telah menyetujui untuk memberikan data statistik.
Menurut Kaspersky, ancaman berbasis web, atau ancaman online, adalah kategori risiko keamanan siber yang dapat menyebabkan peristiwa atau tindakan yang tidak diinginkan melalui internet. Ancaman web dapat muncul akibat dari sejumlah kemungkinan, yaitu oleh kerentanan pengguna akhir (end-user), pengembang/operator layanan web, atau layanan web itu sendiri.
"UMKM di sini memainkan peran besar dalam pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia Tenggara dan kawasan tersebut secara keseluruhan. Menurut laporan terbaru kami, kerugian yang dapat ditimbulkan dari pelanggaran data tunggal terhadap UMKM mencapai US$74.000 pada tahun 2021," kata kata Yeo Siang Tiong , General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky, dalam keterangan yang diterima detikINET.
"Kita semua mengetahui bahwa sektor ini telah terpuruk sejak pandemi dan dengan gelombang serangan yang dilancarkan para penjahat siber terhadap mereka, kita harus menyeimbangkannya dengan memasukkan keamanan siber ke dalam anggaran mereka yang terbatas untuk memastikan pemulihan yang bersifat berkelanjutan," lanjutnya.
Selain ancaman web, Kaspersky juga telah mendeteksi sebanyak 373,138 Trojan-PSW (Password Stealing Ware) yang mencoba menginfeksi UMKM di wilayah tersebut. Jumlah insiden paling banyak digagalkan di Vietnam, Indonesia, dan Malaysia selama paruh pertama tahun 2022.
Trojan-PSW adalah malware yang berperan dalam pencurian kata sandi, bersama dengan informasi akun lainnya, yang kemudian memungkinkan penyerang mendapatkan akses ke jaringan perusahaan dan mencuri informasi sensitif.
"Pemilik bisnis UMKM mungkin berpikir perusahaan mereka terlalu kecil untuk menjadi target para penjahat dunia maya. Ada logika tertentu karena penyerang biasanya mencari keuntungan maksimal dari upaya minimal. Namun, perusahaan dan organisasi pemerintah harus ingat bahwa UMKM biasanya merupakan pemasok pihak ketiga untuk perusahaan besar dan entitas penting," jelas Yeo.
"Sektor ini adalah bagian dari rantai yang lebih besar dan seperti efek domino, jika satu pencuri kata sandi dapat masuk ke dalam sistem perusahaan skala kecil dan menengah, maka anggaplah seluruh rantai telah disusupi," tambahnya.
Sumber : detik.com
Berita Terkait : Teknologi Informasi
- Awas! Malware Pencuri Password Incar Jutaan Pengguna Android di Asia
- Data Registrasi SIM Card Dilaporkan Rutin ke Kominfo
- Menkominfo Ajak Portugal Kerja Sama Transformasi Digital & Cyber Security
- Investigasi ATSI: Operator Tidak Alami Kebocoran Data SIM Prabayar
- Awas! Ada Penipuan Kripto Bermodus Acara Peluncuran iPhone 14
- Tidak Perlu Ganti, TV Tabung Bisa Tangkap Siaran TV Digital
- Bahayanya Aplikasi Palsu
- Celah Keamanaan BlueKeep
- Ancaman WannaCry