Jangan Sampai Bocor! 10 Cara Lindungi Data Pribadi Anda

Di era digital yang serba terkoneksi, data pribadi menjadi salah satu aset paling berharga sekaligus paling rentan disalahgunakan. Mulai dari identitas diri, informasi keuangan, hingga riwayat aktivitas online, semua memiliki potensi untuk bocor dan dimanfaatkan pihak yang tidak bertanggung jawab. Sayangnya, banyak orang masih lengah dan belum memahami pentingnya menjaga kerahasiaan data di tengah maraknya pencurian identitas dan kejahatan siber. Maka dari itu, agar Anda tidak menjadi korban berikutnya, simak 10 cara praktis untuk melindungi data pribadi Anda berikut ini.

Jangan simpan kata sandi di browser

Menyimpan kata sandi di browser memang terlihat praktis, tapi sebenarnya berisiko tinggi. Jika perangkat Anda hilang, dicuri, atau digunakan orang lain, mereka bisa langsung masuk ke semua akun Anda. Fitur simpan otomatis di browser tidak memiliki tingkat keamanan setinggi password manager. Sebaiknya matikan fitur ini dan hapus semua kata sandi yang sudah tersimpan. Gunakan password manager yang lebih aman, karena menyimpan semua kata sandi dalam satu tempat, dilindungi satu kata sandi utama, dan bisa digunakan di berbagai perangkat.

Hindari pakai WiFi publik

WiFi gratis di tempat umum seperti bandara, restoran, atau taman memang memudahkan dan hemat kuota. Sayangnya, jaringan publik biasanya tidak aman dan mudah disusupi hacker. Mereka bisa memantau aktivitas Anda, mencuri data login, bahkan memasang malware di perangkat Anda tanpa Anda sadari. Risiko ini tetap ada meski Anda sudah berhenti memakai Wifi publik. Karena itu, gunakan data seluler, jaringan pribadi, atau aktifkan VPN untuk keamanan saat terpaksa menggunakan Wi-Fi publik.

Rutin perbarui aplikasi dan sistem

Banyak orang menunda pembaruan sistem atau aplikasi karena dianggap merepotkan. Padahal, pembaruan bukan hanya soal fitur baru tetapi juga untuk menutup celah keamanan yang bisa dimanfaatkan peretas. Misalnya, pembaruan Windows pernah memperbaiki bug yang memungkinkan hacker masuk tanpa izin. Semakin lama Anda menunda, semakin besar risiko kebocoran data. Biasakan selalu memperbarui sistem operasi dan aplikasi untuk melindungi diri dari serangan siber.

Jangan sembarangan klik tautan atau lampiran

Email sering digunakan pelaku kejahatan siber untuk mencuri informasi lewat tautan atau lampiran berbahaya. Sekilas email mereka terlihat resmi, misalnya mengaku dari bank atau perusahaan ternama. Begitu Anda klik, Anda bisa diarahkan ke situs palsu atau perangkat Anda terkena malware. Karena itu, jangan mudah percaya pada email dengan alamat mencurigakan, nada mengancam, atau yang meminta data pribadi. Lebih aman, periksa alamat pengirim dan jangan klik tautan jika ragu.

Jangan asal bagikan informasi pribadi

Banyak orang tanpa sadar membagikan informasi pribadi di media sosial atau ikut survei online demi hadiah kecil. Padahal, data itu bisa disalahgunakan ketika pihak yang menyimpan data Anda mengalami kebocoran. Anda sendiri yang paling bertanggung jawab menjaga kerahasiaan data Anda. Jangan pernah membagikan informasi penting tanpa membaca kebijakan privasi situs. Simpan data pribadi Anda hanya untuk keperluan yang benar-benar penting dan pastikan pihak yang Anda percayai dapat menjaga kerahasiaannya.

Gunakan produk keamanan siber

Banyak orang menganggap antivirus hanya penting untuk perusahaan besar. Padahal, individu pun bisa menjadi sasaran malware, virus, atau pencurian data. Gunakan minimal antivirus dan firewall untuk melindungi perangkat Anda. Produk keamanan modern bahkan bisa mendeteksi serangan sejak awal dan membersihkan perangkat dari ancaman yang terdeteksi. Jangan anggap enteng perlindungan ini karena kerugian akibat data bocor bisa sangat besar.

Jangan pakai perangkat pribadi untuk urusan kerja

Membawa perangkat pribadi untuk bekerja memang lebih praktis, tapi juga berisiko. Data pribadi Anda akan melewati jaringan internal perusahaan yang mungkin disimpan atau dimonitor. Kalau perusahaan menjadi korban serangan siber, data Anda ikut terancam. Sebaiknya gunakan perangkat yang disediakan perusahaan untuk menjaga batas privasi Anda. Jika harus menggunakan perangkat pribadi, pastikan Anda memahami kebijakan keamanan perusahaan terlebih dulu.

Pantau aktivitas perangkat dan akun

Memantau aktivitas akun dan perangkat membantu Anda mendeteksi serangan sejak dini. Aktivitas mencurigakan seperti unggahan data besar-besaran atau login dari lokasi tak biasa bisa menjadi tanda peretasan. Gunakan alat pemantau seperti Nagios atau aplikasi serupa untuk memudahkan pengawasan. Beberapa aplikasi bahkan memberikan notifikasi real-time dan fitur penghentian otomatis jika terdeteksi ancaman. Dengan cara ini, Anda bisa segera bertindak sebelum data Anda benar-benar dicuri.

Cadangkan data

Anda Fitur hapus data jarak jauh memang bermanfaat kalau perangkat hilang, tapi Anda juga kehilangan akses ke data penting. Karena itu, biasakan untuk selalu mencadangkan data di cloud atau media penyimpanan lain. Dengan begitu, meski perangkat hilang atau dicuri, data Anda tetap aman dan bisa dipulihkan kapan saja. Banyak layanan cloud yang terjamin keamanannya dan mudah digunakan. Jangan menunggu sampai kehilangan untuk mulai mencadangkan data Anda.

Sumber : kompas.com